Selamat Datang di Bangmed site
Selamat Datang di BangMed Site
Bang Medi Indonesia
Masukkan kata kunci Bang Medi pada pencarian google,
klik hasil pertama yang Tampil untuk masuk ke blog the Flangash.
Semoga Bermanfaat...
Bang Medi Indonesia
Masukkan kata kunci Bang Medi pada pencarian google,
klik hasil pertama yang Tampil untuk masuk ke blog the Flangash.
Semoga Bermanfaat...
Keramat-Keramat Para Waliullah
Allah berfirman :
“Ingatlah bahwasanya para waliullah – yakni kekasih-kekasih Allah – itu tiada ketakutan atas mereka dan merekapun tidak akan bersedih hati. Mereka itu ialah orang-orang yang beriman dan juga bertaqwa. Bagi mereka adalah kegembiraan di dalam kehidupan dunia dan juga di akhirat. Tiada perubahan sama sekali untuk kalimat-kalimat Allah. Yang sedemikian itu adalah kebahagiaan yang agung.” (Yunus: 62)
Allah berfirman lagi:
“Dan goyangkanlah olehmu – hai Maryam – pohon kurma itu, niscayalah ia akan menjatuhkan kepadamu buah kurma yang baru masak. Maka makanlah dan minumlah,” sampai habisnya ayat. (Maryam: 25-26)
Allah berfirman pula:
“Setiap kali Zakaria masuk kepadanya yaitu di mihrab, didapati makanan di dekatnya. la berkata: “Hai Maryam, bagaimanakah engkau dapat memperoleh ini?” Maryam menjawab: “Itu adalah dari sisi Allah, sesungguhnya Allah itu mengaruniakan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki olehNya tanpa ada batas
hitungannya.” (ali-lmran: 37)
Allah berfirman lagi:
“Dan di waktu engkau semua meninggalkan mereka dan apa yang mereka sembah selain Allah, carilah tempat persembunyian di dalam gua, nanti Tuhanmu semua akan menyebarkan kerahmatan-Nya untukmu semua dan menyediakan apa-apa yang berguna dari pekerjaanmu itu untuk kepentinganmu semua pula.
Engkau lihat matahari ketika terbitnya miring dari gua mereka di sebelah kanan dan
ketika terbenam, meninggalkan mereka di sebelah kiri,” sampai habisnya ayat. (al-Kahf: 16-17)
1500. Dari Abu Muhammad yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar as-Shiddiq radhiallahu ‘anhuma, bahwasanya ash-habush shuffah adalah para manusia yang fakir-fakir dan bahwasanya Nabi s.a.w. pernah pada suatu ketika bersabda: “Barangsiapa yang disisinya ada makanan cukup untuk dua orang, maka hendaklah pergi dengan tiga orang dan barangsiapa yang disisinya ada makanan cukup untuk empat orang, maka hendaklah pergi dengan lima atau enam orang,” atau seperti yang sedemikian itulah kurang lebih sabda beliau s.a.w. itu.
Abu Bakar datang dengan membawa tiga orang sedang Nabi s.a.w. berangkat dengan membawa sepuluh orang. Abu Bakar makan malam di tempat Nabi s.a.w. kemudian menetap di situ sehingga ia bersembahyang Isya’. Kemudian kembali lalu datang di rumahnya setelah lewat waktu malam – yakni sampai jauh malam -sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah. Isterinya lalu berkata: “Apa yang menyebabkan anda tertahan untuk menemui tamu-tamu anda?” Abu Bakar bertanya: “Apakah orang-orang itu belum engkau beri makan malam?” la menjawab: “Mereka tidak mau sehingga anda datang dan para pelayan sudah menawarkan pada mereka itu.”
Abdur Rahman berkata: “Saya lalu pergi kemudian bersembunyi. Abu Bakar berkata: “Hai Tolol” dan seterusnya iapun mencaci dan memaki, lalu berkata kepada keluarganya: “Makanlah engkau semua tanpa adanya kecukupan. Demi Allah, saya tidak makan makanan ini selama-lamanya.”
Abdur Rahman berkata: “Demi Allah, tiada sesuap makananpun yang kita ambil, melainkan bertambahlah makanan dari bawahnya, lebih banyak dari keadaannya semula. Orang-orang sama makan sampai kenyang, tetapi makanan itu menjadi lebih banyak lagi dari yang sebelumnya dimakan. Abu Bakar melihat makanan itu, lalu berkata kepada isterinya: “Hai saudarinya Bani Firas, apakah yang terjadi ini?” Isterinya menjawab: “Entahlah, demi kecintaan mataku, niscayalah makanan ini, keadaannya sekarang lebih banyak dari tadinya, bahkan lipat tiga kalinya. Abu Bakar lalu makan daripadanya dan berkata: “Hanyasanya sumpah yang saya ucapkan tadi adalah dari godaan syaitan.” Selanjutnya ia makan pula sesuap daripadanya kemudian dibawa ke tempat Nabi s.a.w. dan paginyapun tempat makanan itu masih ada di tempat beliau s.a.w. Antara kita dengan sesuatu kaum ada suatu janji, lalu waktu yang ditentukan – dalam janji – itu lewatlah. Kita semua terpisah-pisah menjadi duabelas orang yang setiap seorang di antara mereka itu disertai orang banyak. Allah lebih mengetahui beberapa jumlah yang dibawa oleh setiap orang itu. Mereka semua lalu makan.”
Dalam riwayat lain disebutkan:
“Abu Bakar bersumpah tidak akan makan makanan itu, isterinyapun lalu bersumpah tidak akan makan, akhirnya atau para tamu atau para tamu itupun bersumpah pula tidak akan makan, sehingga Abu Bakar suka makan lebih dulu. Abu Bakar lalu berkata: “Ah, sumpah ini adalah dari syaitan belaka.” la lalu meminta makanan itu, kemudian ia makan dan keluarga serta para tamupun makan juga. Tetapi tiada sesuappun yang mereka angkat, melainkan bertambahlah makanan itu dari bagian bawahnya, yang keadaannya lebih banyak dari semula. Abu Bakar lalu berkata: “Hai saudarinya Bani Firas apakah yang terjadi ini?” Isterinya menjawab: “Demi ke cintaan mataku, sesungguhnya makanan itu keadaannya kini niscayalah lebih banyak daripada sebelumnya kita makan tadi.” Mereka lalu makan lagi, kemudian dikirimkanlah makanan itu kepada Nabi s.a.w. dan Abdur Rahman menyebutkan bahwa beliau s.a.w. juga makan daripadanya.”
Dalam riwayat yang lain lagi disebutkan:
“Abu Bakar berkata kepada Abdur Rahman: “Layanilah tamu-tamumu itu, sebab saya akan berangkat kepada Nabi s.a.w. Jadi selesaikanlah semua hidangan untuk menghormati mereka itu sebelum saya datang kembali.” Abdur Rahman berangkat – ke tempat para tamu – lalu mendatangkan makanan yang ada di sisinya. la berkata kepada mereka: “Ayolah makan.” Para tamu bertanya: “Manakah tuan rumah kita ini – yang mereka maksudkan ialah Abu Bakar as-Shiddiq?” Abdur Rahman berkata lagi: “Ayolah makan.” Mereka berkata pula: “Kita tidak akan makan,sehingga tuan rumah kita ini datang.” Abdur Rahman berkata lagi: “Terimalah hidangan untuk menghormat anda makan pula.” (Muttafaq ‘alaih)
Sekalian ini, sebab sesungguhnya Abu Bakar, jikalau nanti datang dan anda sekalian belum makan, tentu kami akan mendapat marah daripadanya.” Para tamu tetap menolak, maka saya merasa dalam hatiku bahwa Abu Bakar tentu akan marah pada saya. Setelah Abu Bakar datang, saya lalu menyingkir daripadanya. la berkata – kepada para tamu: “Apakah yang anda sekalian kerjakan ini.” Mereka lalu memberitahukan kepadanya perihal belum makannya itu. Selanjutnya Abu Bakar berkata: “Hai Abdur Rahman.” Tetapi saya berdiam saja. la berkata lagi: “Hai Abdur Rahman.” Saya tetap diam saja. Sekali lagi ia berkata: “Hai tolol, saya bersumpah padamu, kalau engkau mendengar suaraku ini, supaya engkau datang ke mari.” Saya lalu keluar, kemudian saya berkata: “Tanyakan sendiri pada tamu-tamu bapak.” Mereka menjawab: “Betul, ia telah datang dengan membawa makanan itu.” Abu Bakar berkata lagi: “Jadi anda sekalian hanya hendak menantikan saya, demi Allah, saya tidak akan makan makanan ini pada malam ini.” Orang-orang yang lain berkata: “Demi Allah, kita tidak makan juga sehingga anda suka pula makan.” la berkata: “Celaka anda sekalian ini, mengapa anda sekalian tidak suka menerima hidangan sebagai penghormatan kepada anda sekalian ini?” Lalu ia berkata kepada keluarganya: “Coba bawa ke mari makananmu itu.” Abu Bakar datang dengan membawa makanan lalu ia meletakkan tangannya dan mengucapkan: “Bismillah,” kemudian berkata lagi: “Sumpah tadi itu dari godaan syaitan.” la makan dan orang-orang lainpun Ucapannya: Ghuntsar dengan dhammahnya ghain mu’jamah, lalu nun
sukun kemudian tsa’ bertitik tiga, artinya ialah orang yang bodoh lagi tolol.
Ucapannya: fa-jadda’a artinya mencaci-maki, sedang aljad’u artinya pemutusan – atau pemisahan. Ucapannya yajidu ‘alayya dengan kasrahnya jim, artinya marah.
1501. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Niscayalah di kalangan ummat-ummat yang sebelummu semua itu ada orang-orang yang diberi ilham. Maka andaikata ada seorang yang sedemikian itu di kalangan ummat saya, maka sesungguhnya ia adalah Umar,”
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Aisyah. Dalam riwayat kedua ahli Hadis itu Ibnu Wahab berkata: Muhaddatsun artinya ialah orang-orang yang memperoleh ilham.
1502. Dari Jabir bin Samurah radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Para penduduk Kufah mengadukan Sa’ad – yakni Sa’ad bin Abu Waqqash r.a. kepada Umar bin al-Khaththab r.a. – yang pada waktu itu menjabat sebagai khalifah, sedang Sa’ad sebagai gubernur yang diangkat olehnya untuk daerah Kufah. Oleh sebab itu Umar lalu memecat Sa’ad dan meggunakan ‘Ammar untuk memerintah penduduk Kufah itu – sebagai ganti Sa’ad.
Orang-orang Kufah itu mengadukan,sampai-sampai mereka itu menyebutkan bahwasanya Sa’ad itu tidak bagus dalam mengerjakan shalatnya. Sa’ad diminta datang oleh Umar r.a. lalu berkata: “Hai Abu Ishaq – yakni Sa’ad bin Abu Waqqash, sesungguhnya orang-orang Kufah menyangka bahwa engkau tidak bagus dalam melakukan shalat.” Sa’ad menjawab: “Tentang saya ini, demi Allah, sesungguhnya saya bersembahyang dengan orang-orang itu sebagaimana shalatnya Rasulullah s.a.w., tidak saya kurangi sedikitpun. Saya bersembahyang shalat Isya’, lalu saya perpanjangkan dalam kedua rakaat yang pertama, sedang kedua rakaat yang penghabisan saya peringankan.” Umar berkata: “Itu adalah penyangkaan orang-orang padamu, hai Abu Ishaq.”
Selanjutnya Umar mengirimkan Sa’ad bersama seorang atau beberapa orang ke daerah Kufah untuk menanyakan kepada penduduk Kufah tentang diri Sa’ad tadi. Tiada suatu masjidpun yang diri Sa’ad itu dan para penduduk Kufah itu sama memuji akan kebaikannya. Akhirnya masuklah di suatu masjid di lingkungan Bani ‘Abs. Kemudian ada seorang lelaki di antara mereka itu berdiri, namanya Usamah bin Qatadah yang diberi nama gelar yaitu Abu Sa’dah. la berkata: “Adapun kalau anda bertanya kepada kami tentang Sa’ad, maka sesungguhnya Sa’ad itu tidak pernah ikut pergi memimpin pasukan – ke medan perang, tidak pernah mengadakan pembagian -harta rampasan – dengan samarata dan tidak pernah menjatuhkan putusan dengan berdasarkan keadilan.”
Sa’ad lalu berkata: “Aduh, demi Allah, niscayalah saya akan berdoa dengan tiga macam permohonan: “Ya Allah, jikalau hambamu ini – Usamah bin Qatadah – berkata dusta dan melakukan hanya karena congkak dan kesombongan belaka, maka panjangkanlah usianya, langsungkanlah kefakirannya dan permudahkanlah ia untuk berbagai kefitnahan.”
Sesudah beberapa saat berlalu, orang itu jikalau ditanya, siapa dirinya, ia menjawab: “Aku adalah orangtua bangka yang terkena fitnah, karena doanya Sa’ad sudah mengena pada diriku.”
Abdulmalik bin Umair yang meriwayatkan Hadis ini dari Jabir bin Samurah berkata: “Saya sendiri melihat orang itu sesudah tuanya, kedua alisnya telah rontok-rontok di atas kedua matanya karena amat lanjut usianya itu dan sesungguhnya ia menampakkan diri pada kaum wanita sambil menarik-narik tangan mereka itu.” (Muttafaq ‘alaih)
1503. Dari ‘Urwah bin az-Zubair bahwasanya Said bin ‘Amr bin Nufail r.a. diajukan sebagai lawan oleh Arwa binti Uwais kepada Marwan bin al-Hakam – yang waktu itu sebagai khalifah. Wanita itu mendakwa bahwa Said mengambil sebagian dari tanahnya. Said lalu berkata: “Saya sudah mengambil sebagian tanahnya, padahal saya sudah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda.” Marwan bertanya: “Apa yang anda dengar dari Rasulullah s.a.w.?” la menjawab: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
“Barangsiapa yang mengambil tanah sejengkal secara penganiayaan, maka tanah itu akan dikalungkan di lehernya sampai tujuh lapis bumi di bawahnya.” Marwan lalu berkata:”Saya tidak lagi akan meminta keterangan tentang kebenaranmu setelah mendengar ini.” Said lalu berdoa: “Ya Allah, jikalau wanita itu dusta, maka butakanlah matanya dan matikanlah ia dalam tanahnya sendiri.”
‘Urwah berkata; “Wanita itu tidak mati-mati sehingga peng-lihatannya lenyap – yakni menjadi buta matanya, Dan pada suatu ketika ia berjalan di tanahnya sendiri, tiba-tiba terjerumuslah ia dalam suatu lobang, kemudian mati di situ.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat Imam Muslim dari Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar, yang isinya semakna dengan uraian di atas itu dan bahwasanya ia melihat wanita tadi sudah buta mencari-cari dinding – di waktu berjalan – sambil mengucapkan: “Saya terkena oleh doanya Said.” Selanjutnya ketika wanita itu berjalan melalui sumur yang ada di dalam rumah yang dijadikan bahan pertengkaran dulu, tiba-tiba ia jatuh di dalamnya, lalu itulah yang menjadi kuburnya – yakni sebab kematiannya.
1504. Dari Jabir bin Abdullah radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Ketika tiba waktunya peperangan Uhud, ayah saya memanggil saya di waktu malam, lalu berkata: “Saya tidak mengira pada diriku sendiri ini, melainkan rasanya akan terbunuh dalam permulaan orang-orang yang terbunuh dari sahabat-sahabat Nabi s.a.w. Se- sungguhnya saya tidak meninggalkan sesudah matiku sesuatu yang bagiku lebih mulia daripada dirimu sendiri selain diri Rasulullah s.a.w. – yakni beliau s.a.w. yang dianggap termulia kemudian anaknya itu. Sesungguhnya saya mempunyai tanggungan hutang, maka dari itu tunaikanlah hutangku itu dan berikanlah baik-baik kepada saudara-saudaramu.” Kemudian kita berpagi-pagi – untuk melakukan peperangan, kemudian ayahku adalah pertama kali orang yang terbunuh. Saya tanamkan bersamanya seorang lain dalam sekubur. Kemudian jiwaku tidak enak kalau ayahku saya tinggalkan teruster kubur bersama orang lain itu, lalu saya keluarkan lagi tubuhnya setelah dalam kuburnya itu selama enam bulan, tiba- tiba ia masih dalam keadaan seperti waktu saya meletakkan dahulu, kecuali telinganya saja – yang rusak. Selanjutnya saya jadikanlah ia dalam kubur sendirian – yakni tidak disertai orang lain dalam kubur.” (Riwayat Bukhari)
1505. Dari Anas r.a. bahwasanya ada dua orang lelaki dari para sahabatnya
Nabi s.a.w. keluar dari sisi Nabi s.a.w. di waktu malam yang gelap-gulita, tiba-tiba bersama kedua orang itu seperti ada dua lampu yang ada di hadapannya. Setelah keduanya berpisah maka tiap seorang dari keduanya itupun seperti ada sebuah lampu yang menyertainya, sehingga ia datang kepada keluarganya.
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari beberapa jalan, di antara sebagian jalan itu disebutkan bahwa kedua orang lelaki itu ialah Usaid bin Hudhair dan ‘Abbad bin Bisyr radhiallahu ‘anhuma.
1506. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Rasuiullah s.a.w. mengirimkan sepuluh orang sebagai mata-mata merupakan suatu pasukan dan mengangkatnya ‘Ashim bin Tsabit al-Anshari r.a. sebagai kepala untuk orang yang sudah mati terbunuh. Jadi ringkasnya ia lebih suka mengikuti kematian kawan-kawannya itu. Orang ini lalu mereka tarik-tarik dan mereka perlakukan dengan menyiksanya. Tetapi orang ini tetap enggan untuk memimpin mereka itu. Mereka lalu berang-kat, sehingga datanglah mereka di suatu tempat bernama al-Hudat yang terletak antara ‘Usfan dan Makkah. Kedalangan mereka itu disebut-sebut oleh suatu kabilah dari orang-orang Hudzail yang dinamakan Bani Lihyan, mereka ini mengejar sepuluh orang tersebut, sedang para pengejar dari Bani Lihyan itu berjumlah hampir seratus orang ahli pemanah. Mereka meneliti jejak-jejak sepuluh orang tadi.
Setelah ‘Ashim dan kawan-kawannya merasa akan memperoleh perlawanan, lalu mereka berlindung di suatu tempat, kemudian tempat ini dikepung oleh kaum – musuh. Para pengejar itu berkata: “Turunlah engkau semua – hai sepuluh orang, lalu serahkanlah tanganmu dan engkau semua memperoleh janji dan ikatan kata dari kita, bahwa kita tidak akan membunuh seseorangpun dari engkau semua. ‘Ashim berkata: “Hai kaum – kafirin, saya tidak akan turun untuk menjadi orang yang memperoleh jaminan hidup dari orang kafir. Ya Allah, beritahukanlah tentang hal-ihwal kita ini kepada NabiMu yaitu Muhammad s.a.w.” Musuh lalu melempari mereka dengan panah, lalu ‘Ashim dapat mereka bunuh. Ada tiga orang yang turun -hendak menyerah -dengan berdasarkan janji dan ikatan kata – yakni tidak akan dibunuh. Di antara mereka ini ialah Khubaib, Zaid bin Datsinah dan seorang lelaki lain. Setelah tiga orang ini dapat mereka pegang, mereka lalu melepaskan tali busurnya masing-masing, kemudian tiga orang itu mereka ikat kuat-kuat. Orang yang ketiga – yang tidak disebut namanya di atas -berkata: “Inilah pertama-tama pengkhianatan. Demi Allah, niscayalah saya tidak akan suka lagi menemui engkau semua – untuk terus berjalan.
Bagi saya sudah ada penuntun – dalam persoalan ini – yakni dengan mereka, “yang dimaksudkan ialah orang-mengawani kaum musuh – untuk meneruskan perjalanan. Akhirnya orang ini mereka bunuh. Selanjutnya kaum Bani Lihyan tersebut berangkat dengan membawa Khubaib dan Zaid bin Datsinah, sehingga mereka menjual kedua orang tawanan ini di Makkah sesudah peperangan Badar berakhir. Keluarga al-Harits bin ‘Amir bin Naufal bin ‘Abdi Manaf membeli Khubaib. Khubaib adalah yang membunuh al-Harits pada hari peperangan Badar dulu. Dengan demikian berada di tempat keluarga al-Harits sebagai seorang tawanan sehingga seluruh keluarga itu berkehendak akan membunuhnya.
Khubaib meminjam sebuah pisau cukur dari salah seorang puteri al-Harits untuk mencukur rambut kemaluannya, lalu wanita ini meminjamkan pisau cukur itu padanya. Ada seorang anak kecil yaitu anak wanita yang meminjami pisau cukur tadi merangkak ke tempat Khubaib, sedang wanita tadi sedang lalai mengamat-amati anaknya tadi, sehingga anak itu mendatangi Khubaib, lalu wanita itu melihat sendiri bahwa Khubaib mendudukkan anak tersebut di atas pahanya, sementara pisau cukur masih tetap ada di tangannya. Wanita itu amat terkejut sekali dan hal yang sedemikian ini diketahui oleh Khubaib. Terkejutnya ialah karena takut kalau anaknya itu akan disembelih oleh tawanannya. Khubaib lalu berkata: “Adakah anda takut kalau saya membunuh anak ini. Ah, saya tidak akan mengerjakan perbuatan sekeji itu.”
Wanita – yang diuraikan di atas itu berkata: “Demi Allah, saya tidak pernah melihat seorang tawananpun yang lebih baik daripada Khubaib. Demi Allah, benar-benar saya pernah menemuinya pada suatu hari, ia sedang makan sedompol anggur di tangannya, sedang kan ia di waktu itu sedang diikat erat-erat dengan besi, lagi pula tiada buah-buahan seperti itu di Makkah. “Wanita itu melanjutkan katanya: “Hal itu niscayalah suatu rezeki yang dikaruniakan oleh Allah kepada Khubaib.”
Setelah orang-orang Bani Lihyan keluar dengan membawa Khubaib dari tanah suci untuk membunuhnya di tanah halal – bukan Tanah Haram yakni tanah suci Makkah, maka Khubaib berkata kepada mereka: “Lepaskanlah aku sebentar karena aku hendak bersembahyang dua rakaat.” Mereka membiarkannya, lalu ia ber-sembahyang dua rakaat, kemudian ia berkata:
“Demi Allah andai-kata engkau semua tidak akan timbul sangkaan bahwasanya saya dalam ketakutan – karena akan mati, niscayalah aku akan menambah sembahyangku ini lagi. Ya Allah, hitunglah jumlah mereka ini, bunuh mereka secara berganti-ganti menurut gilirannya dan jangan-lah meninggalkan seorangpun di antara mereka itu.” Selanjutnya Khubaib berkata pula:
Saya takkan memperdulikan,
Asalkan aku mati sebagai Muslim.
Dalam keadaan bagaimanapun,
Kematianku adalah untuk Allah.
Hal itu adalah Zat Tuhan,
Jikalau Dia berkehendak,
Pasti akan memberikan keberkahan,
Atas semua anggota tubuh yang terceraikan.
Khubaib adalah seorang yang membuat sunnah yang pertama kali bagi setiap orang Muslim untuk dibunuh dengan kesabaran, supaya melakukan shalat dahulu.
Nabi s.a.w. memberitahukan kepada sahabat-sahabatnya perihal berita sepuluh orang di atas pada hari mereka mendapatkan mushibah – yakni bencana yang menimpa mereka sebagaimana di atas.
Ada beberapa orang dari golongan kaum Quraisy menyuruh orang-orang lain ke tempat ‘Ashim bin Tsabit ketika mereka diberitahu bahwa ‘Ashim telah terbunuh, supaya orang-orang yang dikirimkan itu datang dengan membawa sesuatu anggota badan dari ‘Ashim yang dapat dikenal. ‘Ashim dahulu pernah membunuh seseorang dari golongan pembesar-pembesarnya kaum Quraisy. Tetapi Allah lalu mengirimkan kepada janazah ‘Ashim itu semacam awan dan terdiri dari lebah. Lebah-lebah itulah yang melindungi tubuh ‘Ashim dari utusan-utusan kaum Quraisy – yang hendak memotong sebagian anggotanya untuk dijadikan bukti kematian-nya. Oleh sebab itu musuh-musuh tadi tidak dapat memotong sesuatu anggotapun dari tubuh ‘Ashim. (Riwayat Bukhari)
Ucapannya: Al-Hudat adalah sebuah tempat dan adbdhullah ialah awan, sedang addabru, artinya lebah. Ucapannya: Uqtulhum bidadan, boleh dengan ba’nya dikasrahkan atau difathahkan – lalu berbunyi badadan. Bagi orang yang membacanya kasrah, maka ia berkata: “Itu adalah jama’nya biddah dengan kasrahnya ba’, artinya bagian. Maknanya ialah: “Bunuhlah mereka itu – ya Allah – dalam waktu yang terbagi-bagi menurut pembagian gilirannya masing-masing.” Adapun bagi orang yang membaca fathahnya ba’, maka maknanya iaiah secara berpisah-pisah dalam rnembunuhnya itu, yakni satu demi satu, yaitu dari kata attabdid.
Dalam bab ini banyak Hadis lain yang shahih yang sudah terdahulu dalam tempatnya masing-masing dalam kitab ini, di antaranya ialah Hadisnya anak yang mendatangi pendeta dan ahli sihir-lihat Hadis no.30,juga Hadisnya juraij – no. 259, demikian pula Hadisnya orang-orang yang melarikan diri dalam gua yang tertutup oleh batu besar – no. 12, Hadisnya orang yang mendengar suara dalam awan – no. 560 – yang mengatakan: “Siramlah kebun si Fulan itu dan Iain-Iain lagi.
Bukti-bukti tentang kekaramahan para waliullah itu amat banyak sekali lagi masyhur.
Wa billahit taufik.
1507. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Tidak pernah sama sekali saya mendengar Umar r.a. berkata kepada sesuatu: “Sesungguhnya saya mengira perkara itu begini,” melain-kan kejadian perkara tersebut adalah tepat sebagaimana yang diperkirakan olehnya.” (Riwayat Bukhari) Read More..
Novel Twilight versi Indonesia
Download Novel Twilight Indonesia
Bella Swan baru saja pindah dari Phoenix, Arizona yang mayoritas bercuaca panas ke Forks, Washington yang mayoritas cuacanya hujan untuk tinggal bersama ayahnya, Charlie, setelah ibunya, Renée, menikah dan tinggal bersama suami barunya, Phil, seorang pemain bisbol. Setelah pindah ke Forks, Bella akhirnya tertarik pada seorang pemuda misterius yang tampan, yang merupakan teman sekelasnya di pelajaran Biologi, Edward Cullen, yang ternyata merupakan seorang vampir vegetarian (vampir yang meminum darah hewan, bukan manusia). Edward mempunyai kemampuan seperti halnya vampir yang lain (kuat, cepat, apabila terkena matahari langsung maka tubuhnya berkilauan dan pada saat tertentu matanya dapat berubah warna)selain itu edward juga mempunyai sebuah bakat untuk dapat membaca pikiran orang lain.tapi dia tak mampu membaca pikiran bella. Pada awalnya, Edward berusaha menjauhi Bella karena Edward selalu merasa tergoda jika menghirup aroma darah Bella. Akan tetapi lama kelamaan akhirnya Edward dapat mengatasi masalah tersebut dan kemudian mereka pun jatuh cinta satu sama lain, yang membuat sekolah membicarakan mereka. Suatu ketika, Bella diajak untuk melihat keluarga Cullen bermain bisbol. Tanpa disangka, tiba-tiba datanglah sekelompok vampir nomaden yang terdiri dari James (vampir dengan bakat melacak), Victoria (vampir dengan insting melarikan diri yang luar biasa hebat dan merupakan pasangan dari James), serta Laurent. Begitu bertemu dengan Bella, James sudah mulai mengincar darah Bella. Semua anggota keluarga Cullen bersatu untuk menyelamatkan Bella. Bella melarikan diri ke Phoenix, Arizona bersama Alice (vampir dengan bakat melihat masa depan) dan Jasper (vampir dengan bakat mengendalikan perasaan di sekitarnya dan merupakan pasangan dari Alice). Saat kabur ke Phoenix, Bella dijebak oleh James. Untungnya Edward dan keluarganya segera menyadari hilangnya Bella dan segera bergegas untuk pergi menyelamatkan Bella. Edward tiba tepat pada waktunya dan berhasil menyelamatkan Bella, setelah itu mereka segera kembali ke Forks dan mengikuti acara prom yang diselenggrakan oleh sekolah mereka Read More..
Bella Swan baru saja pindah dari Phoenix, Arizona yang mayoritas bercuaca panas ke Forks, Washington yang mayoritas cuacanya hujan untuk tinggal bersama ayahnya, Charlie, setelah ibunya, Renée, menikah dan tinggal bersama suami barunya, Phil, seorang pemain bisbol. Setelah pindah ke Forks, Bella akhirnya tertarik pada seorang pemuda misterius yang tampan, yang merupakan teman sekelasnya di pelajaran Biologi, Edward Cullen, yang ternyata merupakan seorang vampir vegetarian (vampir yang meminum darah hewan, bukan manusia). Edward mempunyai kemampuan seperti halnya vampir yang lain (kuat, cepat, apabila terkena matahari langsung maka tubuhnya berkilauan dan pada saat tertentu matanya dapat berubah warna)selain itu edward juga mempunyai sebuah bakat untuk dapat membaca pikiran orang lain.tapi dia tak mampu membaca pikiran bella. Pada awalnya, Edward berusaha menjauhi Bella karena Edward selalu merasa tergoda jika menghirup aroma darah Bella. Akan tetapi lama kelamaan akhirnya Edward dapat mengatasi masalah tersebut dan kemudian mereka pun jatuh cinta satu sama lain, yang membuat sekolah membicarakan mereka. Suatu ketika, Bella diajak untuk melihat keluarga Cullen bermain bisbol. Tanpa disangka, tiba-tiba datanglah sekelompok vampir nomaden yang terdiri dari James (vampir dengan bakat melacak), Victoria (vampir dengan insting melarikan diri yang luar biasa hebat dan merupakan pasangan dari James), serta Laurent. Begitu bertemu dengan Bella, James sudah mulai mengincar darah Bella. Semua anggota keluarga Cullen bersatu untuk menyelamatkan Bella. Bella melarikan diri ke Phoenix, Arizona bersama Alice (vampir dengan bakat melihat masa depan) dan Jasper (vampir dengan bakat mengendalikan perasaan di sekitarnya dan merupakan pasangan dari Alice). Saat kabur ke Phoenix, Bella dijebak oleh James. Untungnya Edward dan keluarganya segera menyadari hilangnya Bella dan segera bergegas untuk pergi menyelamatkan Bella. Edward tiba tepat pada waktunya dan berhasil menyelamatkan Bella, setelah itu mereka segera kembali ke Forks dan mengikuti acara prom yang diselenggrakan oleh sekolah mereka Read More..
Rritual Kedewasaan Unik.
1. Satere Mawe - Amazone
Jauh didalam pedalaman hutan Amazon ada sisi menarik dari ritual kedewasaan dari suku Satere-Mawe. Para pemuda dari suku Satere-mawe harus memasukkan tangan ke dalam "sarung tangan" yang terbuat dari anyaman yang penuh dengan semut peluru (bullet ant) untuk mencapai kedewasaan mereka.
Dan hal itu dilakukan selama kurang lebih 10 menit tanpa boleh berteriak dan dilakukan selama berulang kali, bahkan bisa mencapai 20 kali. Semut-semut diletakkan di sarung tangan yang terbuat dari anyaman tumbuhan, dengan taring sengat mengarah ke dalam.
Sebelumnya semut-semut tersebut telah di berikan cairan yg membuat semut-semut tak sadarkan diri. Setelah semut-semut tersebut sadar, dimulailah ritual tersebut .
Menurut "schmidt sting pain index" Semut peluru dari amazon terkenal mempunyai sengat paling menyakitkan di antara semua semut-semut jenis lain yang ada di seluruh dunia. Kulit akan terasa terbakar apabila terkena sengatan semut ini dan rasa nyeri sengatan tersebut akan bertahan selama 24 jam.
2. Mardudjara circumcision - aborigin Australia
Ritual sunat bagi suku Mardudjara agak sedikit berbeda dari biasanya. Ketika para pemuda suku Mardudjara sudah mendekati umur dewasa, para pemuda tersebut di haruskan bersunat, yaitu sekitar umur 15 - 16 tahun.
Dalam ritual sunat ini sang pemuda ditelentangkan di dekat api unggun, kemudian dada si pemuda tersebut di duduki oleh kepala suku dengan menghadap ke arah kemaluan si pemuda tersebut. Kemudian kulit kemaluannya di potong dengan menggunakan pisau yang sudah dijampi-jampi.
Tapi proses ritual tidak berhenti sampai disini. Setelah proses pemotongan tersebut selesai si kepala suku memerintahkan si pemuda untuk membuka mulut dan kemudian si pemuda di haruskan menelan kulit kemaluannya sendiri tanpa harus dikunyah.
3. Maasai warrior – Kenya, Tanzania
Para pemuda suku Maasai Kenya dan Tanzania memiliki serangkaian ritual peralihan yang membawa anak laki-laki menuju kedewasaan. Sekitar umur 10 atau 15 tahun yang akan dijadikan prajurit-prajurit yang baru.
Malam sebelum upacara, setiap anak laki-laki tersebut akan dibawa tidur di hutan dan kembali pada waktu fajar. Setelah kembali ke perkampungan, mereka di haruskan minum susu yang di campur dengan darah sapi dan kemudian di sunat. Setelah disunat, semua suku Maasai akan menganggap dirinya seorang pria, pahlawan, dan pelindung dari desanya.
4. Land Diving Vanuatu, negara kepulauan pasifik selatan
Bungee jumping, semua orang pasti sudah mengenal olahraga ekstrem ini, tapi di Vanuatu, bungee jumping tersaji lain dari yang biasanya kita jumpai. Pada musim panen sekitar bulan-bulan April - Mei, diselenggarakan sebuah ritual kedewasaan oleh suku Vanuatu di pulau pasifik.
Dimana Para pemuda yang beranjak dewasa diharuskan memanjat konstruksi tiang-tiang kayu setinggi 30 meter bahkan lebih, lalu melompat dari atas dengan kecepatan jatuh kurang lebih 72km/h.
Yang menahan mereka hanyalah seutas tanaman merambat yang dibuat menjadi sebuah tali tambang panjang yang hanya di ikat di kedua kakinya. Salah perhitungan berarti nyawa melayang!
Parahnya lagi, dalam ritual ini setidaknya kepala harus menyentuh tanah. Ritual ini telah ada setidaknya sejak 15 abad yang lalu, ritual ini bertujuan untuk persembahan bagi dewa-dewa mereka atas panen yang melimpah dan juga untuk mempersiapkan para pemuda-pemuda matang untuk menjadi laki-laki sejati.
5. Sambia – Papua New Guinea
Suku Sambia di pedalaman Papua new guinea memiliki ritual kedewasaan yang terbilang unik dan ekstrim. Pada permulaan anak laki-laki yang berumur 7 tahun akan di pisahkan dari ibunya dan di tempatkan di sebuah pondok yang semuanya adalah laki-laki.
Setelah dipisahkan dari wanita-wanita, anak-anak muda akan mengikutii beberapa ritual yang terbilang berbahaya. Yang pertama adalah penyedotan darah dari hidung dengan cara menusukan rumput tajam ke dalam hidung sang bocah sampai darah mengalir dengan deras.
Dan kemudian anak-anak tersebut dipukuli oleh banyak orang laki-laki dewasa. Yang kedua adalah anak-anak tersebut di haruskan meminum air sperma dari tetua-tetua adat suku Sambia. Tujuan dari ritual ini adalah untuk menguatkan anak-anak mereka dan mempersiapkan mereka untuk hidup sebagai prajurit.
6. Mandan hook hanging – Native American
Penduduk asli amerika yang disebut suku Indian memiliki ritual-ritual yang berbeda-berbeda di setiap sukunya, dan yang agak menarik adalah dari suku Mandan. Sebelum ritual di selenggarakan, para laki-laki suku Mandan di haruskan berpuasa selama 3 hari untuk membersihkan tubuh dari kotoran.
Kemudian pada hari ritual dilaksanakan, ketua suku akan mengaitkan dada mereka dengan 2 buah stik kayu dan diikat dengan dua buah tali kemudian di gantungkan di langit-langit tenda dan tidak di perbolehkan berteriak ataupun menangis sampai pemuda tersebut tak sadarkan diri.
Masjid Terindah di Dunia
Sebagaimana telah diketahui, mesjid adalah tempat suci bagi umat muslim. Selain menjadi tempat beribadah, mesjid dapat juga menggambarkan kebudayaan islam dan menjadi bangunan dengan arsitektur yang indah, seperti yang akan anda lihat pada foto-foto dari mesjid terkenal di bawah ini yang terdapat di berbagai penjuru dunia :
Mesjid Suci Al-Haram, Arab Saudi
Mesjid Nabawi, Arab Saudi
Mesjid di Brunei
Mesjid Putrajaya, Malaysia – dibangun di atas air
Mesjid Umayyad, Damascus
Mesjid Ubudiah, Kuala Kangsar
Mesjid Faisal, Pakistan
Mesjid Jame Asr Hassanil Bolkiah, Brunei
Mesjid Besar Jumeirah, Dubai
Mesjid Putra di Putrajaya, Malaysia
Mesjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, Abu Dhabi UEA
Mesjid Sultan Ahmet Camii (The Blue Mosque), Istanbul Turki
The Blue Mosque dilihat dari Hagia Sophia
Mesjid Crystal, Malaysia
Mesjid Schwetzinger, Jerman
Mesjid Suci Golden, Singapura
Mesjid Sehzade, Istanbul Turki
Makkah, Arab Saudi
Salah satu mesjid di Jeddah Arab Saudi
Mesjid Lao Huasi Sufi di Linxia Cina
The Mezquita, Spanyol
Mesjid Sheikh Zayed
Mesjid Shahjahan, Pakistan
Mesjid dan Menara Kembar, Malaysia
Unknown (tidak diketahui persis letaknya)
Mesjid Omayad, Syria
Mesjid Besar, Bahrain
Mesjid Muhammad Ali, Kairo Mesir
Mesjid Badshahi
Mesjid Tooting, London
Mesjid Zahir, Malaysia
Mesjid Ubudiah
Mesjid Sultan, Singapura
Unknown
Mesjid terbesar di India
Mesjid Al-Hassan II, Casablanca Moroko
Mesjid terbesar di Amerika Utara
Mesjid Alnour, Sharjah
Mesjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Brunei
Jadi bagi anda umat muslim yang akan berwisata ke luar negeri, jangan lupa untuk berkunjung juga ke mesjid-mesjid diatas. Read More..
Mesjid Suci Al-Haram, Arab Saudi
Mesjid Nabawi, Arab Saudi
Mesjid di Brunei
Mesjid Putrajaya, Malaysia – dibangun di atas air
Mesjid Umayyad, Damascus
Mesjid Ubudiah, Kuala Kangsar
Mesjid Faisal, Pakistan
Mesjid Jame Asr Hassanil Bolkiah, Brunei
Mesjid Besar Jumeirah, Dubai
Mesjid Putra di Putrajaya, Malaysia
Mesjid Sheikh Zayed Bin Sultan Al Nahyan, Abu Dhabi UEA
Mesjid Sultan Ahmet Camii (The Blue Mosque), Istanbul Turki
The Blue Mosque dilihat dari Hagia Sophia
Mesjid Crystal, Malaysia
Mesjid Schwetzinger, Jerman
Mesjid Suci Golden, Singapura
Mesjid Sehzade, Istanbul Turki
Makkah, Arab Saudi
Salah satu mesjid di Jeddah Arab Saudi
Mesjid Lao Huasi Sufi di Linxia Cina
The Mezquita, Spanyol
Mesjid Sheikh Zayed
Mesjid Shahjahan, Pakistan
Mesjid dan Menara Kembar, Malaysia
Unknown (tidak diketahui persis letaknya)
Mesjid Omayad, Syria
Mesjid Besar, Bahrain
Mesjid Muhammad Ali, Kairo Mesir
Mesjid Badshahi
Mesjid Tooting, London
Mesjid Zahir, Malaysia
Mesjid Ubudiah
Mesjid Sultan, Singapura
Unknown
Mesjid terbesar di India
Mesjid Al-Hassan II, Casablanca Moroko
Mesjid terbesar di Amerika Utara
Mesjid Alnour, Sharjah
Mesjid Sultan Omar Ali Saifuddin, Brunei
Jadi bagi anda umat muslim yang akan berwisata ke luar negeri, jangan lupa untuk berkunjung juga ke mesjid-mesjid diatas. Read More..
Konstruksi Aneh sedunia....
Kamera Mau nyorot apaan ???
Anak Tangga Mo Kemana?
Jembatan Penyebrangan Mesti Loncat Nih
Jendela Yang miring siapa nih?
Balkon Pintunya Manaaa?
Balkon Lagi Kalo keretanya lewat, bisa berabe
Lampu Jalan Ga ada yang mau Ngalah
Eskalator Awas Kepala
Pintu Masuk Closed… sejak??
ATM Khusus Spiderman
Dan Pemenangnya Adalah…. Mau Main Anggar? hehe… Read More..
Anak Tangga Mo Kemana?
Jembatan Penyebrangan Mesti Loncat Nih
Jendela Yang miring siapa nih?
Balkon Pintunya Manaaa?
Balkon Lagi Kalo keretanya lewat, bisa berabe
Lampu Jalan Ga ada yang mau Ngalah
Eskalator Awas Kepala
Pintu Masuk Closed… sejak??
ATM Khusus Spiderman
Dan Pemenangnya Adalah…. Mau Main Anggar? hehe… Read More..
Subscribe to:
Posts (Atom)